MAKALAH SISTEM INTEGUMEN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
Disusun oleh :
CHRIS HENDRI STEVANO
201601P186
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seluruh
tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).
Sistem
integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang
luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis
pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini
juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang
berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk
mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit
termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi,
kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh
lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis
atau subcutis).
Selain
kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari
pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
2. Rumusan Masalah
Anatomi
Fisiologis Kulit
Anatomi
Fisiologis Rambut
Anatomi
Fisiologis Kuku
3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun
tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah dari dosen.
Untuk
lebih mendalami ilmu tentang anatomi fisiologis sistem integumen.
BAB II PEMBAHASAN
Seluruh
tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ
pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari
kontak luar.
Sistem
Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampumemperbaikisendiri
(self-repairing) &mekanismepertahanantubuhpertama
(pembatasantaralingkunganluartubuh dengandalamtubuh).
1. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit
merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen
yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit
juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan
(friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di
lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang
memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis
Epidermis
berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis
sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada
kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel,
epidermis juga tersusun atas lapisan:
Melanosit,
yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel
pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan
mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis
anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).
Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan
bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal
puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit
yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah
hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai
contoh, kulit akan tampak kebiruan bila
terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya
ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
Sel
Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh
epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang
masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan
neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis
, yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit
melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel
Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel
Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
Sel
Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.Keratinosit, lapisan
eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan
berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari
lapisan paling luar hingga paling dalam
sebagai berikut:
Stratum
Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah
menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan
retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada
area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar,
terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar
yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
Stratum
Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum
terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti
dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum
Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif
terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta
mukosa tidak punya lapisan inti.
Stratum
Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian
mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut
spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai
intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum
Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun
dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap
kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal
jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis
di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang
essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Pada
daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh
dilengkapidengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaantelapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur
suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya
terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
Kelenjar
keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler.
Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua
juta dan menghasilkan
14
liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat
ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada
permukaan kulit yang tidak ada rambutnya. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya
terdapat di daerah ketiak,
puting
susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan
cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap
orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan
bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel
rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai
aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh
hormon.
2. Dermis
Merupakan
bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”
karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas
jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi
jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea,
folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia
nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis
atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama
dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan
kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung
pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri
atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum
reticular.
Stratum
papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan
ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf ,
kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam
hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi
protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan).
Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis,
pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini
tipis mengandung jaringan ikat jarang.
Stratum
retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
Lapisan
dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan
infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus
dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan
fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
Pembuluh
darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan mengeluarkan
produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
Pembuluh
getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah putih
dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.
Kelenjar
Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan kulit di
mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
Sebasea
(minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi terhadap
mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
Folikel
rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan
memberikan nutrisi pada rambut.
Sensory
reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
Kolagen
protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan
memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
Elastin
protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini
juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
3. Subkutan atau Hipodermis
Pada
bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit
yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan
setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan
kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.
Lapisan
ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh
dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan
dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua,
kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan
mengendur serta makin kehilangan kontur.
2. Anatomi dan Fisiologi Rambut
Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan
pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan
bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan
bibir.
Pertumbuhan
rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis mengalami invasike
dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad adaerah :alis, dagu, bibir
atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi
epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi
rambut.Pada bulanke 5 sampaike6 janin
mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo
rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan
setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut
vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria
juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada :kepala,
alis dan tumbuh pada masapuber, disebutsebagai “Terminal Hairs”.
Struktur
Rambut
Ada
dua macam keratin rambut, yaitu :
Keratin
Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal, yaitu pada
bagian medulla rambut. Secara Histologis :terlihat perubahan sel-sel epidermis
: mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel jernih
(Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian
desquamasi.
Keratin
keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukannya tidak
melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi perubahannya terjadi
perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup, menjadi keratin.
Keratin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak
mengandung sullfur.
Rambut
terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.
Medula:
Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel
kadang-kadang terdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut
tipis / halus.
Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut,
terdiri dari sel-sel berbentuk runcing,
yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
Kutikula
: Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang mengalami
keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri
dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
Pada
rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut terdiri dari komponen dermis dan epidermis.
Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila
yang terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf .Bagian luar
papilla diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan ujung folikel
rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
Dan
untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen
korteks. Bila sedikit / kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan
berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh
adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat
mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong keatas.
Aliran
darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri membentuk
anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan
subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial dan
kedalam. Fungsi vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan
lemak dan folikel rambut.
Cabang
yang menembus stratum reticulare, member cabang ke :folikel rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare
membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh darah
yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan kearah
epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler
ini terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut,
papilla folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di
bagian superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang
disebut pleksuspapilaris.
Pada
keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae di
stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperature tubuh tidak
banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi
keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat.
Ada
beberapa fungsi rambut, diantaranya :
1. Melindungi
kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
2. Menyarig
udara pada hidung.
3. Serta
berfungsi sebagai pengatur suhu.
4. Pendorong
penguapan keringat.
5. Indera
peraba yang sensitive.
Saat
pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
1.
Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel
matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke
atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun
90
% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan
pada satu saat`
2. Fase
Peralihan (Katagen)
Masa
peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung
2-3 minggu.
3. Fase
Istirahat(Telogen)
Berlangsung
kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
50
– 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya
kerontokan rambut jika terjadi trauma , stress dan sebagainya.
3. Anatomi dan Fisiologi Kuku
Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya
akan sulfur.
Pada
kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah
kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku
merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat
kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi
yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan
gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan
rapuh.
Kuku
adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Bagian
kuku terdiri dari:
·
Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan
kuku yang baru.
Dinding
kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir
dan atas.
·
Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian
kulit yang ditutupi kuku.
·
Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
·
Akar kuku (nail root) merupakan bagian
proksimal kuku.
·
Lempeng kuku (nail plate) merupakan
bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
·
Lunula merupakan bagian lempeng kuku
yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup
oleh kulit.
·
Eponikium (kutikula) merupakan dinding
kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
·
Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit
ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Bahwa
didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang
masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang berbeda-beda.
Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan dalam melindungi
sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada
luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri,
diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk
kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan
pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Finn
Geneser.BukuteksHistologi.Jilid 2, terjemahanArifinGunawijaya. Jakarta:
BinarupaAksara, 1994 : 1-32.
Cormark
DH, Ham Histologi, jilid 1, edisi 9, terjemahan Jam Tambojang, Jakarta:
BinarupaAksara, 1987 : 100-135.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar